Minggu, 20 Juli 2014

Segelas Minuman

          Pada sebuah malam…Melody bertengkar hebat sama Mama nya. Penuh amarah yang membuncah, akhirnya Melody meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Di perjalanannya, Melody baru sadar kalo dia sama sekali gak bawa uang. Saat menyusuri sebuah jalan, dia melewati sebuah kedai minuman, “Haus sih, tapi…” Melody menghela napas panjang dan duduk di halte seberang kedai itu. Ada seorang cewek berjalan kearah masuk kedai dan melihat Melody melamun sendirian, cewek itu pun mendekati Melody dan bilang, “Hey, apa lo mau pesen minuman di kedai sana?” “Iya..tapi gue gak bawa uang sepeser pun” jawab Melody dengan malu-malu, “Gak apa-apa gue bakal traktir lo. Yuk kesana sama gue” kata cewek itu menarik tangan Melody dan tersenyum.

           Melody hanya menuruti cewek itu, didalam benaknya Melody masih belum tau sama cewek ini tapi kok baik banget. Cewek itu memesan 2 minuman, gak lama kemudian datang minuman yang dipesan. Melody segera minum melepas dahaga nya, “Oh iya gue Veranda panggil aja Ve, nama lo siapa?” kata cewek itu “Nama gue Melody” jawab Melody. Tanpa sadar airmata Melody berlinang, “Lo kenapa Melody?” tanya Veranda “Gak apa-apa, gue cuma terharu aja” jawab Melody sambil mengeringkan airmata nya. “Bahkan seseorang yang baru gue kenal pun beliin gue segelas minuman. Tapi Mamaku sendiri, habis berantem sama gue, mengusir gue dari rumah dan bilang ke gue jangan kembali lagi kerumah” ucap Melody disertai sedu-sedan sambil meneruskan curhat nya, “Elo..seorang yang baru gue kenal begitu peduli sama gue disbanding Mama gue sendiri.”

         Veranda habis mendengar perkataan Melody menarik napas panjang… “Melody kenapa lo berpikir kaya gitu? Coba deh renungin. Gue Cuma nraktir elo segelas minuman dan lo segitunya terharu. Nyokap lo sudah masak,bikin minuman, beliin lo ini-itu, dari lo kecil sampai sekarang, kenapa gak berterimakasih sama dia? Dan elo malah berantem sama dia.” Melody terhenyak mendengar hal itu. “Kenapa gue gak kepikiran begitu? Buat seorang yang udah nraktir gue minum, gue sangat berterima kasih. Tapi sama nyokap gue yang udah masak buat gue selama bertahun-tahun, gue bahkan gak nampakin kepedulian gue sama dia. Dan Cuma karena hal sepele gue berantem sama nyokap gue” , Melody segera menghabiskan minumannya dan berpamitan sama Veranda untuk segera pulang kerumahnya “Iya semoga berhasil ya Melody. Tetap semangat” kata Veranda tersenyum untuk Melody.  

         Saat berjalan menuju rumah, Melody memikirkan kata-kata yang harus diucapkan waktu ketemu Mama nya. Begitu sampai di ambang pintu rumah, dia melihat Mama nya dengan wajah letih dan cemas. Waktu bertemu sama Melody, kalimat pertama yang keluar dari mulut Mama nya adalah, “Melody kamu sudah pulang, cepat masuk, Mama sudah menyiapkan makan malam dan makan dulu sebelum kamu tidur. Nanti makanan nya dingin kalau kamu gak makan sekarang.” Pas waktu itu Melody gak bisa nahan tangis nya. Dia langsung bersimpuh penuh airmata dihadapan Mama nya. 

        Sekali waktu, kita mungkin bakal sangat berterima kasih sama orang lain disekitar kita untuk satu pertolongan kecil yang diberikan buat kita. Tapi sama orang yang sangat dekat (keluarga) khususnya orangtua, kita semestinya berterima kasih sampai habis usia di lekang waktu.
- END -
follow @CumaSebutirDebu
Share: