Senin, 14 September 2015

Cuma Sebutir Debu

Inilah saat yang tepat untuk melepaskan semua yang pernah tergenggam karena aku hanyalah manusia yang tak punya daya apapun. Aku ini hanya butiran debu yang tak mampu untuk membuat sebuah rencana indah walaupun aku sangat menginginkannya atau sekedar bermimpi indah yang sempurna.
Ketika aku mempunyai sebuah mimpi dan mimpi itu tak akan bisa terwujud, apa yang bisa kulakukan selain melapangkan dadaku, menyabarkan hatiku dan menerima dengan ikhlas karena semua yang terjadi padaku telah tertulis dengan sempurna.
Aku hanyalah lakon yang sedang melakoni sebuah kisah yang disutradarai oleh Tuhan Yang Maha Sempurna menuliskan sebuah skenario kisah kehidupan tanpa bisa kuberontak, tanpa bisa kuhindari karena selembar daunpun dapat jatuh ke tanah semata mata kehendak Tuhan.
Tuhan menggariskan hari hariku, kapan aku tersenyum, kapan aku terluka, kapan aku bahagia, kapan aku terkhianati. Aku tak pernah mampu mengelak!
Setiap detik hidupku hanya Dia yang menentukan karena aku bukanlah siapa siapa, aku hanyalah ciptaanNya. Bisa apa aku selain menerima apa adanya, mengikhlaskan semua yang terjadi dalam hidupku. Ikhlas dengan sepenuh hatiku, memberi ribuan maaf pada mereka yang menyakitiku, memberi senyum pada mereka yang menghancurkanku tanpa rasa dendam. Sungguh menjadikanku merasa nikmat dalam menjalani hidupku.
Semua yang tergenggam olehku bukanlah milikku, semua yang aku rasakan adalah karena Dia yang menciptakan rasa itu untukku.
Aku ini hanyalah sebutir debu yang tak punya kekuatan apapun, terbang tertiup angin mengikuti garis tanganku, mengikuti jalan hidupku yang telah tertulis dengan indah. Aku hanya mampu meringankan langkahku dengan sejuta kata maaf dan melapangkan dadaku menerima jalan hidup karena semua yang terjadi padaku telah tertulis dengan sempurna dan tak pernah salah.
Ya, Tuhan tak pernah salah. Semua rencanaNya begitu indah dan sempurna. Apa yang aku anggap baik belum tentu baik menurut Tuhan dan apa yang aku anggap buruk ternyata adalah yang terbaik di mata Tuhan.
Semua kukembalikan padaNya, Sang Pemilik Hidup agar tenang jiwaku, tentram hatiku, ringan langkahku menuju keabadian.
Share: 

Rabu, 08 April 2015

Menghilanglah..

Aku yang terdiam duduk dikursi kamar pojok. Mengingat kembali apa yang sudah terjadi kemarin antara aku dan dia. Disaat aku menjalankan semua, seperti tidak terjadi apa-apa, semua terjadi biasa saja. Tapi, setelah waktu merubah segalanya aku baru bisa menyadari. Ternyata, suatu kejadian yang sudah terjadi kemarin, sangat berarti bagi dia yang ditunjukkan untuk aku, tapi apa daya aku yang terlalu cuek atau terlalu gengsi dengan keadaan yang seperti ini, aku tidak menyadarinya sama sekali. Semua terasa biasa saja, ya biasa saja. Saat semua keadaan telah berubah, aku baru bisa merasakan arti yang  sesungguhnya.

Ya, untuk kali ini aku mengakui aku yang ada diposisi yang salah, aku yang terlalu bodoh atau terlalu memaksakan kehendak atau membuang kesempatan yang jelas-jelas udah mantap didepan mata. Dia sudah terlalu lelah dan lemah untuk mengeluarkan semua perasaan itu dengan memberikan kata-kata yang indah dan menampakkan sikap yang baik untuk mendapatkan apa yang dia mau dari aku. Dan sampai akhirnya dia pun sudah berada dititik kelelahan dan kelemahan untuk menunggu, memperjuangkan dan mempertahankan aku dan perasaannya, mungkin baginya, tidak ada lagi kesempatan untuk bertahan, dan waktu terbuang sia-sia untuk menunggu kata-kata 'indah' yang akan aku katakan kepada dia. Sudah cukup.

Dia sudah merasakan kesedihan dan kejenuhan, semua manusia yang sedang menunggu sesuatu hal, pasti akan berfikir 'sabar ada batasnya' dan kata-kata itu-lah yang sedang ada difikirannya sekarang dan dia percaya bahwa dia sudah lama melampaui batas itu dan sudah terlalu lama menunggu hal yang tak pasti. Sekarang, semua terasa hampa. Kosong. Bebas. Tidak ada yang bisa dirasakan sama sekali.
Share: 

Minggu, 01 Februari 2015

Sebutir Debu (Fans Far)

Kali ini gue mau bahas Fans far, kalo dari artinya sich kita sendiri pasti ngerti kalo gak ngerti pake kamus aja, kalo gak mau ribet ya pake google translate #LOL , Fans Far itu adalah Fans yang terletak sangat jauh yg terpisakan jarak untuk bisa bertemu atau bahkan melihat idolahnya, jarak ini terhalang oleh luasnya samudra dan daratan yang gak bisa di ungkapin dengan kata-kata (lah itu pake kata-kata) walaupun gue masih satu pulau sih tapi kan tetep jauh, buat bisa ketemu aja harus bongkar tabungan dulu -_- hahaha.

Terus dengan keadaan kita yang jauh seperti ini, yang bisa liat idola cuma dari Sosial media and TV, itupun kalo gue jarang liat TV, yang lain post lagi liat Theater kita cuma Ontime aja di Facebook di Twitter, yang lain post foto 2shoot, ehh kita mau kayak gituan main edit Potoshop gak bisa hahaha. njirr dah :v

Fans far itu menurutku sama aja kok, yang penting kita tulus and selalu support idola kita, para member JKT48 juga ngerti kenapa kita belum bisa ke Theater, kenapa kita belum bisa ini itu dll.

Dalam satu hal kita ini sama aja, sama-sama keluarga Fans JKT48, kita selalu dukung mereka dengan tulus, walau support cuma lewat tweet kita di twitter " Semangat ya mel @melodyJKT48" , tapi percaya lah, suatu saat pasti kita bisa ketemu kok, ya gak tau kapan, tapi gue yakin nanti pasti bisa ketemu member JKT48, kalo bisa sih sampai tinggal satu rumah kwkwkw (yg ini abaikan) haha

Jadi intinya gak ada perbedaan Fans Far dan fans yang dekat yang bisa nonton JKT48 dimana aja dia perform, yakin deh para member anggep kita sama, yang penting kita selalu support dia, Oke, Ganbatte suatu saat pasti kita bisa ketemu Mereka. 
Share: