Sabtu, 04 Mei 2024

Mengalirlah

Pandanglah jiwa sebagai pancuran, aliran kehidupanmu mengucur dari situ, semua bentuk yang engkau lihat, memiliki “mata air tetap” di alam tak bertempat. Tidak mengapa ketika bentuk musnah, karena aslinya selalu abadi.

Semua wajah cantik yang pernah kau lihat, semua kata penuh makna yang pernah kau dengar, janganlah berduka ketika semua itu hilang, karena sesungguhnya tidaklah demikian adanya

Ketika mata air menjadi sumber tak-terhenti, cabangnya terus mengalirkan air kemana-mana, lalu, apa yang engkau keluhkan? apa juga yang engkau risaukan?

Pandanglah jiwa sebagai pancuran, dan semua ciptaan ini sebagai sungai, ketika pancuran mengucur, sungai pun mengalir dari situ.

Taruhlah kesedihanmu, dan teruslah minum air sungai ini, jangan pernah pikirkan kapan surutnya, aliran ini tiada hentinya.

Dari saat pertama engkau memasuki alam wujud ini, sebuah tangga sudah ada di hadapanmu, sehingga engkau dapat menapaki tangga ini untuk naik keatasnya.

Pertama engkau adalah mineral, lalu engkau berubah menjadi tetumbuhan, kemudian engkau menjadi hewan, hal ini semua telah kau lewati dan menjadi rahasia bagimu?

Kemudian engkau menjadi insan, dengan pengetahuan, akal dan keyakinan.

Pandanglah raga ini, yang tersusun dari tanah liat kering, pandanglah bagaimana dia telah tumbuh dengan sempurna. Ketika engkau berjalan terus dari insane, tiada diragukan lagi engkau akan menjadi malaikat.

Ketika engkau telah meninggalkan bumi ini, maka kedudukanmu adalah di langit, lewatilah ke-malaikat-anmu, masukilah samudra itu.sehingga tetesanmu menjadi lautan yang tak terhingga luasnya. tinggalkanlah kata “manusia” katakanlah “Yang Maha Esa” dengan seluruh jiwamu.

Tidak menjadi soal bila raga menjadi tua, lemah dan lusuh; ketika jiwa senantiasa muda.

Surah An-Nisa, (4 : 79)

“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah (faminallah), dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari kesalahan dirimu sendiri (faminnafsika) . Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.”

 •••


Share: 

Sabtu, 07 Oktober 2023

Menggapai Sumeleh

"Semua itu tidak ada" (kabeh kui ora ono)
Yang ada hanya Allah semata. Egoisme atau keakuan digeser dan dihancurkan. Jiwa menjadi kosong dari segala sesuatu kecuali Allah.
Gambaran tentang makhluk dibongkar dan ditiadakan untuk sementara waktu atau untuk waktu yang lama.

Tiada Tuhan selain Allah, Tiada wujud sesungguhnya kecuali Allah, dan tiada ada yang dituju atau dimaksud kecuali hanya Allah.

Sumeleh tempatnya dalam hati, pikiran kosong dari segala masalah, pengertian dan benda-benda kecuali hanya Allah. Pikiran tidak dapat melihat dan membuktikan hakikat Allah.



"Laisa Kamitslihi Syaiun"
Tan keno kinoho ngopo. Oleh karena itu pikiran mesti sumeleh. Sumeleh adalah milik hati. Hati mesti dibersihkan sebersih-bersihnya hingga tiada yang lain kecuali Allah. Hati disiapkan sedemikian rupa dengan dzikrullah dan akhlaq al karimah.

Sumeleh adalah sarana/metodologi menuju ma'rifat. Sebagai metodologi, sumeleh menduduki posisi penting dalam sirri ma'rifat. Hanya kepada Allah lah jalan kembali. Pada Hakikatnya, Allah sendiri yang menjalankan dan membuat metodologi itu hidup dan berkembang. Allah sendirilah yang menghendaki jalan itu berdiri. Adanya Allah menghendaki ketiadaan diri. Disini keberadaan manusia (eksistensialisme) mengalami peleburan, penghilangan, dan peniadaan untuk mencapai "Ada yang Sejati" (Allah).

Ibaratnya, hanya yang kosong yang dapat diisi. Allah akan singgah ke rumah hati yang kosong dari syirik dan segala sesuatu selain-Nya.
Hati hanya menerima tauhid yang dicapai dengan Sumeleh.
Hati yang demikian yang siap menampung Allah dengan Ma'rifat.
Share: 

Jumpa Sunyi

Di ujung bifurkasi
Nampak sosok subtitusi
Yang sempat hadir dalam mimpi
Bersambang mengisi imaji

Sosok lampau yang pernah menyuguh elegi
Sosok yang mampu menghentikan rotasi bumi
Mengunci hati
Meretas mimpi

Gurat senyum mendobrak sanubari
Menghujam egosentris pun emosi
Memecah sunyi

Kehadiran yang senantiasa menyumbang sajak puisi
Tak perlu tafsir, mencari arti
Hanya perjumpaan untuk pergi
Bukan perjumpaan untuk kembali.

------


Coretan kala itu.
Lutfie Nur Ikhsan
5 April 2023
Share: 

Rabu, 12 Juli 2023

Aku MilikMu

Bila engkau tulus mencintai seseorang engkau akan memberikan dirimu secara utuh dan penuh. Dan kau bisikan "Aku milikmu, aku milikmu".

Bila engkau mencintai Allah, katakanlah dengan tulus dan lemah lembut :

"Hamba milikMu, milikMu, milikMu, hamba rela. Karena sesungguhnya memang milikMu secara utuh dan penuh.
Seluruhnya Engkau Ya Allah. Memilikiku sejak awal sampai akhirku. MilikMu sejak dulu, sekarang, dan akan datang.

Allah, Allah, Allah. Segala gerak gerikku milikMu. Segenap Cinta, Kebaikan, Amal Sholeh adalah milikMu. Sedangkan segenap Kelalaian, Keburukan, Kejahatan, Kekufuran, Kefasikan, dan Keangkuhan serta Kenistaan adalah milikku.
Aku rela Engkau Ya Allah menjadi Tuhanku, Islam Agamaku, dan aku rela Muhammad sebagai Nabi dan Rasulmu.

Ya Allah Tuhanku, tambahkanlah ilmuku. Berilah hambaMu rezeki berupa kepahaman dan jadikan aku masuk golongan orang yang sholeh".

Aamiin..

Share: 

Senin, 10 Juli 2023

Falsafah Pangkon

Dalam aksara Jawa penggunaan PANGKON adalah untuk mematikan huruf hidup di akhir kata.

FALSAFAH PANGKON itu tentang bagaimana kita kembali pada fungsi atau bagaimana kita menempatkan diri. Tugas dan fungsi sebagaimana mestinya, dijalani tanpa lagi memikirkan kepentingan diri.

FALSAFAH PANGKON, jelas sekali, membutuhkan kebesaran hati. Orang yang tidak memiliki kebesaran hati akan selalu merasa sulit bahkan menolak menjadikan diri bermanfaat bagi orang lain. 

Mengapa aku lagi, mengapa harus aku, bagaimana dengan urusan pribadiku, dan lain sebagainya, menjadi berbagai alasan untuk menghindar memikul suatu tanggungjawab.

FALSAFAH PANGKON juga bukan tentang sekadar berani bertindak, tapi merupakan proses yang diawali berdamai dengan diri sendiri. Maka dalam ungkapan jawa "Yen dipangku mati".
Membutuhkan fase untuk menjinakkan diri sendiri, hingga diri ini menjadi lebih fleksibel dan siap untuk berbagi dan memberikan jerih payah terbaik demi manfaat dan kebahagiaan orang lain.

Semoga yang sedikit ini Bermanfaat.
Share: